Menulis coretan jiwa.
Pada sebuah mata pena.
untuk meluah sebuah rasa.
aku lebih pada kiasan bahasa,
tuturan itu kadang buat ada yang terluka.
hingga ada yang tersalah makna.
walau kadang ku juga alpa dalam hembusan kecewa.
hingga ada yang dengar madah itu bernada putus asa.
maka aku memilih pada menjadi gadis armada pena,
agar biar hanya aku mengerti pada ironi nya
untuk menjadi lakaran silam lama
yang ada prahara dan asa nya.
aqilahzam,irbid, jordan.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan